Kamis, 12 April 2012

ASKEP AMI


INFARK MIOKARD AKUT

  1. KONSEP DASAR
                     1.         Definisi
Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung.
                     2.         Etiologi
·         Penyempitan kritis arteri koroner akibat atherosklerosis atau oklusi arteri komplit akibat embolus dan trombus.
·         Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebabkan oleh syok hemorogi
·         Keidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard
                     3.         Tanda dan gejala
Nyeri dada yang tiba tiba dan berlangsung terus menerus terletak dibagian bawah sternum dan perut atas, adalh gejala utama yang bisa muncul. Nyeri akan terasa semakin berat sampai tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat. Bisa menyebar kebahu dan lengan, biasanya lengan kiri. Tidak seperti nyeri pada angina ,nyeri ini muncul secara spontan (tidak setelah melakukan aktivitas berat atau gannguan emosi) dan menetap sampai beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak hilang walaupun telah beristirahat ataupun diberi nitrogliserin.
                     4.         Patofisiologi
AMI mengacu pada rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak ade kuat sehingga aliran darah koroner berkurang. Penyebab penurunan suplai darah akibat penyempitan kritis arteri koroner karena atherosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau trombus. Penurunan aliran darah koroner juga bisa disebabkan oleh syok atau perdarahan. Pada setiap kasus ini selalu terjadi ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen jantung.
AMI dijelaskan lebih lanjut berdasarkan lokasi terjadinya di dinding miokard : inferior (posterior) atau lateral. Meskipun ventrikel kiri merupakan tempat cedera yang paling sering ditemukan, namun ventrikel kanan juga dapat mengalami infark.diagnosis dibuat berdasarkan hasil EKG.
                     5.         Penatalaksanaan medis
Tujuan penatalakasaan medis adalah memperkecil kerusakan jantung sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. Kerusakan jantung diperkecil dengan cara, segera mengembalikan keseimbangan antara kebutuhan dengan suplai oksigen jantung. Terapi obat obatan, pemberian Oksigen dan tirah baring dilakukan secara bersamaan untuk mempertahankan jantung. Obat obatan digunakan untuk meningkatkan suplai Oksigen, sementara tirah baring dilakukan untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Hilangnya nyeri merupakan indikator utama bahwa kebutuhan dan suplai telah mencapai keseimbangan.
·         Pemasangan infus dekstrosa 5% untuk persiapn emberian obat IV.
·         Morfin Atasi nyeri 2.5-5 mg iv atau 25-50 im bisa diulang ulang.
·         Oksigen 2-4 liter / menit
                  Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri dada berhubungan dengan berkurangnya aliran darah koroner
2.      Potensial pola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan cairan berlebihan
3.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor internal penyakit

  1. PROSES KEPERAWATAN

1.      Pengkajian
a.       Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala :
1.      Nyeri dada yang mendadak (dapat/tidak berhubungan dengan aktivitas) tidak hulang dengan istirahat/nitrogliserin
2.      Lokasi nyeri tipikal pada dada anterior,substernl,prekondial menyebar ketangan,rhang wajah.
                                       Tanda :
1.      Wajah meringis perubahan postur tubuh.
2.      Menangis merintih meregang menggeliat
b.      Pernafasan
Gejala :
1.      Disnea dengan/tanpaa kerja, disnea nokturnal
2.      Batuk produktif / tidak produktif
3.      Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronik
                                       Tanda :
1.      Sputum bersih, merah muda kental
2.      Sianosis
3.      Whezzing
4.      Peningkatan freekuensi pernafasan
c.       Tekana darah
Tekanan darah dapat diukur untuk menentukan resposn terhadap pasien dan keberhasilan kerja terapi, khususnya terapi vasolidator,yang dikenl menurunkan Tekanan darah.
d.      Fungsi Gastrointestinal
Mual dan muntah dapat erjadi pada AMI, jumlah yang dimuntahkan harus dicatat,dan muntahan yang dipeiksa akan adanya darah. Pembatasan asupan makanan hanya berupa makan cair akan meringankan kerja jantung dengan cara mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencerna makanan padat.
e.       Status volume cairan
Pengukuran keluaran urine sangat penting, terutama dalam hubunganya dengan asupan cairan. Pada sebagian kasus, cairan yang seimbang/ yang cenderung (-) akan lebih baik karena pasien dengan AMI harus menghindari kelebihan cairan dan kemungkinan terjadinya gagal jantung.






ASUHAN KEPERAWATAN  NY. S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS AKUT MIOKARD INFARK (AMI)

A.  PENGKAJIAN
      Tanggal pengkajian : 11 november 2010
      Oleh                         : Kelompok Study 4.A
B.  IDENTITAS PASIEN
      Nama                  :     Ny. S
      Umur                  :     70 tahun
      Jenis Kelamin     :     Perempuan
      Diagnosa medis  :     Akut miokard infark
C.  RIWAYAT PENYAKIT
                       1.       Keluhan utama
      Pasien mengatakan nyeri dada dengan skala 8,sesak nafas apabila   beraktivitas dan badan terasa lemas.
D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
                     1.         Pola persepsi kesehatan dan manajemen pasien normal tidak ada masalah.
                     2.         Pola nutrisi pasien normal tidak ada masalah
                     3.         Pola eliminasi pasien normal todak ada masalah
                     4.         Pola aktivitas dan latihan pasien mampu mengerjakan semua secara mandiri
                     5.         Pola persepsi terhadap penglihatan, pendengaran,penciuman, sensasi pengecapan pasien normal
                     6.         Pola Tidur dan istirahat
Sebelum sakit : tidur pasien normal tidak ada gangguan
Selama sakit   : Pasien mengalami sulit tidur saat nyeri dadanya kambuh.
                     7.         Pol konsep pribadi dan persepsi pribadi tidak ada maslah
                     8.         Pola peran dan hubungan tidak ada masalah
                     9.         Pola Seksual reproduksi tidak ada masalah
                   10.       Pola manajemen koping stress
                   11.       Pola nilai keyakinan
E. PEMERIKSAAN FISIK
                     1.         Kesadaran Umum
a.       Kesadaran : compos mentis
b.      Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 130/70 mmhg
Nadi                 : 112 x/menit
Suhu                 : 36,5 C
RR                    : 28 x/menit
c.       Berat badan tinggi badan
                     2.         Kepala dan leher
Normal tidak ada kelainan
                     3.         Jantung dan paru paru
Jantung : Klien mengeluh nyeri dada
Paru paru : Klien merasa sesak bila beraktivitas
                     4.         Abdomen
Normal tidak ada kelainan           
          5.     Genetalia
                  Bersih , Normal tidak ada kelainan
          6.     Extremitas
                  Normal tidak ada kelainan
          7.     Pemeriksaan konisi kulit
                  Normal tidak ada kelainan
No.
Data
Problem
Etiologi
1.



2.



3.
DS : Pasien mengatakan nyeri dada
DO : Nyeri skala 8, N: 112 x/menit, TD 130/70 mmhg.
DS : pasien mengatakan sesak nafas apabila beraktivitas dan badan terasa lemas
DO : RR : 28 x/menit
DS : Pasien mengatakan sulit tidur saat nyeri dadanya kambuh
DO : pasien tapak mengantuk
Nyeri akut



Pola nafas tidak efektif


Gangguan pola tidur
Iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri koroner
Kelelahan otot pernafasan


Faktor internal penyakit
RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatn
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasionalisasi
1.
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
b.Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
c.Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
d.Tanda vital dalam rentang normal




a. Pantau atau catat karakteristik nyeri,catat laporan verbal, petunjuk non verbal, dan espon shemodinamik ( contoh meringis menangis gelisah mencekeram dada, nafas cepat,TD berubah)

b.Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari pasien termasuk lokasi intensitas ( 0-10) lamanya,kulitas(dangkal/
menyebar


c. Bantu melakukan teknik relaksasi distraksi

a. Varlasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri sebagai temuan pengkajian. Kebanyakan pasien dengan IM akut tampak sakit, distraksi dan berfokus pada nyeri.


b. Nyeri sebagai pengalaman subyektif dan harus digambarkan oleh pasien.bantu pasien untuk menilai nyeri dengan membandingkan dengan pengalaman yang lain .
c. Menbantu dlam penurunan persepsi/respon nyeri memberikan kontrol situasi,meningkatkan perilaku positif


2.
a.Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b.Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
c. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)

a. Tinggian kepala tempat tidur letakan pada posisi semi fowler.


b.Dorong pasien berpartisipasi / bertanggung jawab selama latihan nafas dalam gunakan alat bantu (meniup botol) dan batuk sesuai idikasi

c. pantau tanda tanda vital
a. Merangsang fungsi pernafasan/ekspansi paru. Efekif pada pencegahan dan perbaikan kongesti paru.
b. membantu atau mempertahankan potensi jalan nafas kecil khususnya setelah melepaskan selang dada.



c. Mengetahui perubahan perubahan dalam waktu rentang normal seperti tekanan darah,nadi,pernafasan



3.
a. Mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan segar
b. Melaporkan perbaikan dalam pola tidur / istirahat
a. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi misal bantal dan guling
b.Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi
c.Instruksikan tindakan Relaksasi

a. Meningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis /psikologis
b. Mengkaji perlunya dan mengidentivikasi intervensi yang tepat
c.membantu menginduksi tidur



Tidak ada komentar:

Posting Komentar